Kawan-kawan semua,
Ini nasihat yang saya berikan pada sebuah seminar motivasi penutup akhir tahun di Surabaya. Isinya tentang perbedaan antara manusia daya dan manusia data. Artikel ini lebih condong saya tujukan pada rekan-rekan saya yang berprofesi sebagai pendidik. Semoga bisa menghantarkan anak didiknya mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan, meski sistem pendidikan kita saat ini cenderung memproduksi manusia data. Semoga manfaat.
Jangan selalu menjadi manusia data, namun jadilah manusia daya. Sejarah mencatat bahwa ilmuwan besar Einsten pernah ditanya : ada berapa kaki (sekitar 30 cm) dalam satu mil. Einsten lalu menjawab, ”Saya tidak tahu. Mengapa saya harus mengisi otak saya dengan fakta (data) yang dapat saya temukan dalam waktu dua menit di dalam buku acuan standar?”. Continue reading
Kawan-kawan semua,
Dari berita yang terpampang di BBC saya mendapati informasi baru yang membuat pupil mata ini terbuka lebih lebar dari biasanya. Ini tentang peringatan Hari Hijab Sedunia yang mulai diperingati 1 Februari 2013 kemarin. Bukan karena gambar perempuan manis berhijab yang ditampilkan dalam berita tersebut yang menarik perhatian saya, tapi karena substansi seruan untuk berhijab kepada perempuan non Muslim sedunia itulah yang membuat otak saya lantas berpikir : Apakah hari hijab sedunia ini memang dapat meningkatkan pemahaman toleransi dan saling memahami antar pemeluk agama?
Seringkali seseorang yang bekerja sebagai Jongos memiliki paradigma yang kurang benar (baca: keliru) terhadap terminologi ‘Karyawan’. Karyawan biasanya diartikan sederhana sebagai orang gajian belaka, yaitu orang yang menerima gaji/upah sebagai imbalan karena ia telah memberikan tenaga, pikiran ataupun keterampilan yang dimilikinya.
Anda tahu, paradigma (mindset) adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi kehidupan. Stephen Covey pernah berseloroh : “Jika engkau hanya menginginkan perubahan kecil dalam hidupmu, ubahlah perilakumu. Jika engkau menginginkan perubahan dahsyat dalam hidupmu, ubahlah paradigmamu”. Sejatinya ia benar. Karyawan yang hanya menganggap dirinya sebagai orang gajian maka akan sulit mengaktualisasikan diri meskipun telah dibekali banyak pengetahuan dan keterampilan. Sambil koreksi diri, dulu saya sering mengatakan, “Kalau mau kaya ya harus jadi pengusaha”, nah ternyata ini juga termasuk kalimat yang kurang benar. Sebab biarpun jadi pengusaha dan jungkir-balik siang malam tapi mindset yang dimiliki masih ‘mindset non pengusaha’ maka hasilnya akan jalan ditempat atau sulit berkembang.
Ini kisah di tempat kerja saya. Kemarin saya berbincang-bincang dengan seorang petugas Cleaning Services yang perawakannya lumayan tambun alias subur. Hampir setiap hari saya memperhatikan kalau ada yang kurang beres dari penampilannya. Yang kurang beres itu apa ya? Kok kurang kerjaan banget sih mas, sampai harus memperhatikan penampilan seseorang. Dasar . . . (+_+)
Kawan-kawan semua,
Kali ini saya akan menyajikan salah satu tulisan dari Prof. Rhenald Kasali yang saya sukai. Bahasanya sederhana, namun mudah dipahami dan mampu membangun logika cerdas. Isinya terkait kenaikan harga BBM yang masih terus akan menuai pro dan kontra di banyak pihak sampai Pemerintah mau mengambil langkah strategis non-populis yakni menaikkan harga BBM.
Rhenald Kasali merupakan salah satu tokoh yang saya kagumi. Beliau adalah dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Selain bergerak sebagai akademisi, pria bergelar Ph. D. dari University of Illinois ini sangat produktif dalam menulis.Buku-buku yang ditulisnya selalu menjadi perhatian kalangan bisnis dan dikoleksi oleh banyak dan hampir semuanya menjadi best seller. Continue reading
Sejak kemarin sore hingga malam ini, suara motor dengan knalpot bodong hasil modifikasi berteriak meraung-raung di jalanan depan kantor saya. Mudah diduga kalau pemiliknya adalah para remaja tanggung dari kampung. Rambut alay, kaos lusuh, kulit gosong dan alas kaki seadanya adalah ciri-cirinya. Saya berani taruhan kalau isi dompet mereka tidak lebih dari 50 ribu rupiah. Continue reading
Kawan-kawan semua,
Melalui email, hari ini saya mendapat kabar kelahiran anak pertama dari rekan kerja saya di Surabaya. Sebenarnya putri pertama kawan saya ini lahir di hari kamis (27.12.2012) tapi kabar-kabarinya baru hari ini. Alhamdulilah, cukup senang mendengarnya. Lahir dengan berat 3.3 kg dan panjang 49 cm dan diberi nama Hafidza Khaira Lubna Arsin. Nama yang cukup keren dan islami.
Sedikit mengomentari nama ini, untuk tiga kata yang awal sepertinya sudah cukup mafhum dan tidak membuat alis saya berkenyit. Tapi untuk kata yang terakhir itu lho, kesannya kok agak aneh ya. Mungkin sedikit maksa. ^_^.Tebakan saya itu gabungan nama dari Abinya. Cukup kreatif meskipun artinya tidak ada. Mungkin kalau diganti jadi “Arta” artinya jadi harta/uang (dalam bahasa jawa). Tapi bagaimanapun untuk seorang anak perempuan nama ini cukup oke, daripada nama Abinya tidak digabung/disingkat sama sekali. Barangkali ada anak perempuan nama belakangnya diambil dari nama Bapaknya langsung : Sasongko, Budiono, Cahyono, Kustari, Suwandi, dsb. Kesannya agak aneh. Tapi penilaian itu terserah Anda, Silahkan dinilai sendiri ^_^. Continue reading
Selamat datang di blog sederhana saya.
Salam kenal, nama saya Muhsin Budiono. Biasa dipanggil ‘muhsin’ atau ‘budiono’. Bila ingin lebih akrab saya memiliki panggilan lain yang lebih keren tapi jarang dipakai: Dion. Saya seorang penulis buku dan pemerhati dalam bidang yang di Indonesia sedang berkembang: Followership. Sejak tahun 2009 perlahan tapi pasti saya mulai jatuh hati pada followership.
Sejak di bangku SMA saya senang sekali berdiskusi dan berbagi ilmu seputar pengembangan diri. Pernah mendirikan lembaga motivasi dan pengembangan pelajar bertajuk “High Motivation Indonesia” serta Sanggar belajar dan bermain Anak di Desa Gebang–Sidoarjo. Kerap diundang sebagai pembicara dalam acara kajian, pelatihan maupun seminar di berbagai sekolah, kampus dan perusahaan. Baru-baru ini mendapat kehormatan untuk membumikan followership di forum nasional the 8th Indonesia Human Resources Summit (IHRS) 2016 sebagai pembicara.
Sementara ini asyik bekerja berkarya di PT. Pertamina (Persero) dan sedang berjuang mengumpulkan serta menyusun kerikil demi kerikil untuk dijadikan batu lompatan dalam meraih cita-cita menjadi International Islamic Followership Trainer di tahun 2023 mendatang (insya Allah). Disamping juga tengah menghimpun biaya untuk bisa melanjutkan kuliah, menafkahi keluarga tercinta, bayar utang dan bersedekah. 🙂
Mohon doa dari Anda agar cita-cita diatas bisa tercapai dan semoga saya menjadi orang baik penuh manfaat serta sukses di dunia maupun diluar dunia.
Terimakasih atas kunjungannya.
muhsin-budiono
Pemerhati Followership Pertama di Indonesia
Member of International Leadership Association (ILA)
Buku karya muhsin budiono :
2. The Jongos Way : Pekerja Tangguh yang Bahagia dan Penuh Manfaat itu Anda (2013. Penerbit: Elex Media Komputindo)
3. Berani Berjuang : Realita Cinta, Pertamina dan Bangsa Indonesia (muhsin budiono & Pengurus SPPSN, 2015. Penerbit: Elex Media Komputindo)
4. Tangguh Bersama : Jepretan Lensa dan Catatan Sederhana Pekerja Terminal BBM tentang Bencana Banjir Bandang di Kota Bima (muhsin budiono & Tim Relawan TBBM Bima – 2017. Penerbit: Elex Media Komputindo).
—————————————————————————————————————–
You must be logged in to post a comment.