Road to 2023
Belajar Islam, Nulis Lepas

Polemik Hari Hijab Sedunia


Kawan-kawan semua,

muhsin budionoDari berita yang terpampang di BBC saya mendapati informasi baru yang membuat pupil mata ini terbuka lebih lebar dari biasanya. Ini tentang peringatan Hari Hijab Sedunia yang mulai diperingati 1 Februari 2013 kemarin. Bukan karena gambar perempuan manis berhijab yang ditampilkan dalam berita tersebut yang menarik perhatian saya, tapi karena substansi seruan untuk berhijab kepada perempuan non Muslim sedunia itulah yang membuat otak saya lantas berpikir : Apakah hari hijab sedunia ini memang dapat meningkatkan pemahaman toleransi dan saling memahami antar pemeluk agama?

Peringatan ini diorganisir oleh seorang perempuan asal New York bernama Nazma Khan. Saya tidak mengenal gadis ini dan sudah tentu dia juga tidak mengenal saya. Tapi Anda bisa browsing di internet kalau penasaran dengan sosok tersebut. Seruan hari hijab sedunia disebarkan melalui situs jejaring sosial dan sukses meraih perhatian serta simpati warga Muslim dan non Muslim di lebih dari 50 negara di seluruh dunia.

Bagi banyak orang, hijab merupakan simbol penindasan dan perbedaan. Dan menjadi perdebatan mengenai Islam di negara-negara Barat. Hari Hijab Sedunia dirancang untuk meredakan kontroversi itu. Dan mendorong perempuan non Muslim (atau perempuan Muslim yang tidak menggunakannya) untuk menggunakan dan mengalami seperti apa menggunakan jilbab, sebagai bagian dari upaya untuk saling memahami.

Khan pindah ke New York dari Bangladesh pada usia 11 tahun. Dia merupakan satu satunya Hijabi (istilah untuk pemakai jilbab) di sekolahnya. Ia tumbuh besar di daerah Bronx – NYC dan disitu ia kerap kali mengalami diskriminasi yang besar karena hijab yang dikenakannya.

Di sejumlah negara dengan mayoritas Muslim, jilbab banyak dijual dipasaran. “Di sekolah menengah, saya merupakan ‘Batman’ atau ‘ninja. Ketika saya kuliah tak lama setelah peristiwa 9/11, mereka memanggil saya Osama Bin Laden atau teroris. Itu sangat mengerikan.”, ujar Nazma Khan saat diwawancarai.

Khan lantas berpikir bahwa satu-satunya cara untuk mengakhiri diskriminasi adalah jika kita meminta rekan kita untuk merasakan sendiri pengalaman berhijab. Khan tidak menyangka akan mendapatkan dukungan dari seluruh dunia. Dia mengatakan telah dihubungi oleh puluhan orang dari berbagai negara, termasuk Inggris, Australia, India, Pakistan, Prancis dan Jerman. Informasi mengenai kelompok ini telah diterjemahkan kedalam 22 bahasa.

muhsin budiono

Adakah yang salah?

Terus terang, saya mengapresiasi apa yang dilakukan Khan untuk bersyiar tentang hijab dan perjuangannya di jejaring sosial. Tapi ada yang tidak beres di syiar tersebut. Anda tahu, jejaring sosial merupakan media yang mak nyuss untuk menyebarkan atau mempropagandakan sesuatu. Perhatian, simpati, dukungan, bahkan uang/donasi bisa cepat tergalang melalui jejaring sosial. Namun dibalik itu ia seperti pisau bermata dua. Di satu sisi menguntungkan dan di sisi lainnya bisa merugikan.

Dalam peringatan hari hijab sedunia kita bisa menyaksikan banyak orang non muslim yang dengan ikhlas dan sadar diri lantas mengenakan hijab, berjilbab kemana-mana. Mereka tidak pindah agama menuju islam, tapi hanya mengenakan atribut islami saja. Tidak ada paksaan disini. Atas nama TOLERANSI dan KERUKUNAN UMAT BERAGAMA mereka mengenakan hijab barang sehari, dua hari bahkan ada yang sampai sebulan. Bagi mereka, hari hijab sedunia merupakan kesempatan yang baik untuk mendidik orang bahwa anda tidak dapat memberikan tuduhan yang akurat mengenai seseorang berdasarkan apa yang mereka kenakan.

Kaum non muslim bisa dengan enteng turut mengenakan hijab lantas membesarkan gerakan hari hijab sedunia agar diperingati rutin tiap tanggal 01 Februari adalah karena dalam agama/kepercayaan mereka tidak mengenal konsep Tasyabbuh. Tasyabbuh adalah penyerupaan terhadap orang-orang kafir dengan seluruh jenisnya dalam hal aqidah atau ibadah atau adat atau cara hidup yang merupakan kekhususan mereka (orang-orang kafir).

Dimasa mendatang peringatan hari hijab sedunia bisa menyulut orang-orang non muslim untuk membuat gerakan serupa “hari hijab sedunia”. Barangkali nanti Anda akan menemukan peringatan “Hari kalung salib sedunia”, dimana pada hari itu seluruh umat beragama (termasuk muslim) dihimbau agar mengenakan kalung salib atas nama toleransi dan perdamaian pemeluk agama. Atau bisa jadi akan muncul “Hari membakar dupa sedunia; Hari Stola/Cassock/Soutane/Geneva gown sedunia; Hari Selendang Kuning sedunia; Hari membawa lonceng sedunia; dan hari-hari lainnya yang identik dengan mengenakan atribut liturgis (pakaian khusus untuk ibadah).

Tentunya apabila muncul peringatan serupa itu maka akan “memukul balik” Khan dan rekan-rekannya untuk turut mengikuti seruan umat non muslim tersebut atas nama toleransi dan kerukunan umat beragama. Karena dalam peringatan hari hijab sedunia mereka sudah mengikuti gagasan Khan maka tatkala muncul gagasan untuk mengenakan identitas non muslim sudah pasti mau tak mau Khan dan rekan-rekannya harus mengikuti gagasan tersebut. Masalahnya saya yakin benar kalau Khan, dkk akan mengikutinya. Ah, barangkali keyakinan saya tersebut salah. Semoga demikian.

Tetap istiqomah di jalan agama yang benar,

muhsin-budiono

Firman Allah subhanahu wa ta’ala :

وَلَن تَرْضَى عَنكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللّهِ مِن وَلِيٍّ وَلاَ نَصِيرٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.(QS. Al Baqarah:120).
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.(QS.Al Hadiid:16)

Al-Hafizh Ibnu Katsir -rahimahullah- berkata menafsirkan ayat di atas, “Karenanya, Allah telah melarang kaum mukminin untuk tasyabbuh kepada mereka dalam perkara apapun, baik yang sifatnya ushul (prinsipil) maupun yang hanya merupakan furu’ (perkara cabang)”. Tafsir Ibni Katsir (4/323-324).
Rasullullah shallallahu’alahi wa sallam bersabda :
صحيح البخاري ٣١٩٧: حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا أَبُو غَسَّانَ قَالَ حَدَّثَنِي زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ
Shahih Bukhari 3197: dari Abu Sa’id radliallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam besabda: “Kalian pasti akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta hingga seandainya mereka manempuh (masuk) ke dalam lobang biawak kalian pasti akan mengikutinya”. Kami bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah yang baginda maksud Yahudi dan Nashrani?”. Beliau menjawab: “Siapa lagi (kalau bukan mereka) “.
Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam  bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya”. (HR. Abu Daud no. 4031 dari Ibnu Umar -radhiallahu anhuma- dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah (1/676) dan Al-Irwa` no. 2384)

About muhsin budiono

Karyawan, Followership Practitioner dan Penulis Buku. Mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember jurusan Marine Engineering (Lulus tahun 2006) dan Narotama University studi Management (Lulus tahun 2014). Followership Practitioner pertama di Indonesia [Certified by Ira Chaleff, Belgium-2017]. Anggota ILA (International Leadership Association). Pemegang Rekor MURI (Museum Rekor Dunia-Indonesia). Disaat banyak orang Indonesia memuji dan mendalami Leadership, muhsin memilih jatuh hati pada Followership sejak 2007 yang lalu. Di tahun 2013 muhsin menulis buku tentang belajar Followership ala Indonesia berjudul "The Jongos Ways" (TJW) yang fenomenal dan menggugah ribuan pekerja di Indonesia. Berbekal buku TJW muhsin semakin getol membumikan Followership ke seluruh penjuru nusantara secara cuma-cuma/tanpa memungut biaya melalui kegiatan-kegiatan seminar, bedah buku, pembuatan video animasi hingga konsultasi gratis. Hal itu dilakukan sebab menurutnya Indonesia sudah “terlambat” lebih dari 23 tahun dalam mengembangkan Followership. Atas upayanya tersebut pada akhir tahun 2014 muhsin mendapat undangan dari International Leadership Association untuk menghadiri International Followership Symposium di Amerika sebagai satu-satunya wakil dari Indonesia. Disana ia intens berdiskusi dengan beberapa pakar followership dunia dan dinisbatkan sebagai pemerhati followership pertama dari Indonesia. Di tahun 2016 Muhsin juga mendapat kehormatan untuk berbicara tentang Followership dihadapan ratusan praktisi Human Resources di Indonesia dalam forum nasional the 8th Indonesia Human Resources Summit (IHRS). Sementara ini muhsin berkarya di Perusahaan Migas Nasional kebanggaan Indonesia: PT Pertamina (Persero) dan sedang mengumpulkan serta menyusun kerikil demi kerikil untuk dijadikan batu lompatan dalam meraih cita-cita sebagai International Islamic Followership Trainer di tahun 2023 mendatang. Muhsin juga memiliki keinginan kuat untuk resign bekerja agar bisa kuliah/belajar lagi di Saudi Arabia guna mendalami teori Islamic Followership yang sedang dikembangkannya.

Discussion

No comments yet.

Your Comment Please . . .

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Road to International Islamic Followership Trainer

18 June 2023
16 days to go.

Buku Karya Pertama

JTIG : Jadi Trainer itu Gampang

Jadi Trainer Itu Gampang : Panduan Praktis untuk Memulai Menjadi Trainer dan Pemandu Pelatihan di Usia Muda. (LMT Trustco - Jakarta)

Buku Karya Kedua

The Jongos Ways : Pekerja Tangguh yang Bahagia dan Penuh Manfaat itu Anda (Penerbit : Elex Media Komputindo)

Buku Karya Ketiga

Berani Berjuang: Realita Cinta, Pertamina dan Bangsa Indonesia (A tribute to Mr. Ugan Gandar). Elex Media Komputindo

Buku Karya Keempat

Memorable Book Banjir Bandang Kota Bima - NTB tanggal 21 & 23 Desember 2016 (Elex Media Komputindo)

Follow me on Twitter

%d bloggers like this: