Road to 2023

Nulis Lepas

This tag is associated with 12 posts

Pohon yang Berbuah Tak Mengenal Musim


Ada orang-orang yang ketika berada di bulan Ramadhan rajinnya bukan main. Semangat ibadahnya membuncah dan terkadang menunjukkan perubahan perilaku yang jauh lebih baik ketimbang sebelum Ramadhan. Saat ditanya kenapa jadi rajin sholat, baca Qur’an?. Seringkali jawabannya bikin pupil mata ini membesar: “Ini bulan penuh ampunan, Mas. Pahala ibadah dilipatgandakan. Sayang kalau dilewatkan begitu saja”. Kenapa sekarang pakai kerudung?. “Ini bulan penuh kebaikan, Mas. Momentum yang pas untuk berbenah sekaligus menghargai mereka yang berpuasa. Biar tak tergoda oleh kecantikan saya”. Weleh, super sekali. Saya jadi ikutan semangat dan antusias. Bukan semangat menyaksikan yang baru hijrah berkerudung tadi, tapi semangat menyaksikan perubahan-perubahan kebaikan itu. Sebab diluar sana nyata-nyatanya memang banyak manusia yang melewatkan kesempatan bertemu Ramadhan. Sibuk dengan kegiatan-kegiatan tak bernilai ibadah atau bahkan justru mengisinya dengan kemaksiatan. Naudzubillah.

Lebih-lebih lagi ketika 10 hari terakhir. Semakin senang dan semangat melihatnya. Perburuan menjumpai Lailatul qadar membuat masjid-masjid makin ramai. Banyak yang itikaf. Semua aktifitas berpindah serba di masjid. Sholat 5 waktu di masjid, buka puasa di masjid, makan sahur di masjid, mandi di masjid, tidur di masjid, bahkan nge-charge HP pun di masjid. Kaum Ibu tentunya ada yang nampak senang sebab tak perlu lagi bingung menyiapkan menu berbuka maupun santap sahur. Anggaran belanja kebutuhan dapur bisa sedikit dihemat. Lumayanlah buat beli Aloe Vera Soothing Gel. ^_^

Alhamdulillah, senang sekali rasanya melihat kondisi diatas. Kondisi dimana berbondong orang antusias melakukan perubahan dan amalan-amalan kebaikan dengan mengambil momentum bulan Ramadhan. Bulan penuh berkah. Kalau boleh diibaratkan seperti pohon, mereka yang melakukan kebaikan-kebaikan serupa ibadah wajib maupun sunnah tersebut tidak ubahnya mirip suatu pohon yang sedang berbuah. Semakin banyak ibadahnya semakin lebat pula perumpamaan buahnya.

Lantas pertanyaan penting yang otomatis mampir dipikiran kita yakni terkait berapa lama pohon itu bakal menghasilkan buah. Akankah ia berbuah sepanjang bulan atau hanya pada saat Ramadhan saja?. Bila dalam 1 bulan/musim banyak pohon yang berbuah maka sudah pasti buah tersebut dipasaran jumlahnya akan melimpah. Hukum ekonomi berlaku. Buah yang melimpah ruah tentu membuat harganya menjadi murah. Sebab mudah didapat. Dengan kata lain nilainya tak lagi istimewa. Berbuah banyak disaat pohon-pohon lain juga berbuah banyak. Coba renungkan, kalau di sebuah pekarangan depan rumah terdapat pohon rambutan yang setiap bulan selalu berbuah kiranya bagaimanakah perasaan sang pemilik pekarangan tersebut?. Pastinya akan senang sekali. Disaat pohon-pohon serupa ditempat lain hanya berbuah 1 kali dalam setahun ia justru berbuah sepanjang tahun. Setiap bulan adalah musim rambutan. Maka pohon yang berbuah sepanjang musim tersebut adalah pohon yang istimewa. Pohon yang didambakan setiap pemiliknya.  

Mereka-mereka yang tetap istiqomah beribadah (wajib maupun sunnah) selepas bulan Ramadhan adalah “pohon-pohon yang berbuah sepanjang masa”. Mereka yang masih tekun mendatangi Masjid untuk berjamaah, masih sempatkan diri membaca Qur’an setiap hari, masih menjaga sholat malam, masih bersabar menahan emosi, masih setia menjaga pandangan, masih rajin sedekah, masih tetap berhijab, masih melakukan shiyam (puasa sunnah), masih menjaga lisan, masih menjaga hati, serta masih melakukan ragam kebaikan dan ibadah-ibadah lainnya meski bukan didalam bulan Ramadhan, mereka adalah insan yang serupa dengan pohon-pohon yang berbuah tak mengenal musim. Extra-ordinary Tree. Pohon istimewa yang didambakan dan disayangi oleh pemiliknya. Siapakah pemiliknya?. Pemiliknya tentu ialah Zat yang juga memiliki langit dan bumi, penguasa alam semesta beserta seluruh isinya.

Tuhan yang kita sembah di bulan Ramadhan adalah Tuhan yang juga kita sembah di luar bulan Ramadhan. Jangan sampai kita meninggalkan ibadah yang telah kita latih di bulan Ramadhan hingga sebutan/gelar sebagai manusia terburuk lantas tersematkan pada diri kita.

.

Semoga manfaat.

Kota Delta, 20 Juni 2018.

muhsin budiono

(Dari Samsung Galaxy saya)

.

.

Note:

قِيْلَ لِبِشْرٍ الحَافِيِّ: أَنَّ قَوْمًا يَتَعَبَّدُوْنَ فِي رَمَضَان وَيَجْتَهِدُوْنَ فِي الأَعْمَالِ، فَإِذَا انْسَلَخَ تَرَكُوْا! قَالَ: بِئْسَ القَوْم قَوْمٌ لَا يَعْرِفُوْنَ اللَّهَ إِلَّا فِي رَمَضَانَ

Dikatakan kepada Bisyr al-Hafiy, bahwasanya ada sebuah kaum yang hanya beribadah pada bulan Ramadhan dan bersungguh-sungguh dalam beramal. Ketika Ramadhan berakhir mereka pun meninggalkan amal. Maka Bisyr mengatakan: “Seburuk-buruknya kaum adalah mereka yang tidak mengenal Allah kecuali hanya pada bulan Ramadhan saja.” (Miftahul Afkar: 2/283).

Dapatkan Info SPBU, Lesehan Enduro, Peta Mudik, dsb disini


Info SPBU dan Info Mudik

KEADILAN DAN HUKUM PATAHAN


Setiap disodorkan peristiwa akibat ketidakberesan kepengurusan negara ini sering rasanya kita berpikir tengah berada pada situasi yang rasanya tak mungkin dibenahi. Berita-berita korupsi, teror bom, narkoba, kisruh UNAS, jembatan anjlok, sandal jepit, rumah sakit mahal, Ahmadiyah, pembalakan hutan, bencana alam, cicak-buaya, reshuffle Kabinet, bank Century, Nazarrudin, mafia Gayus, demo BBM, sampai dengan kebiasaan curhat Pak Presiden merupakan sodokan informasi sekuensial yang membuat konsentrasi kita pecah. Isu demi isu sukses membikin kita konsisten sempoyongan, ibarat kena pukulan Wing-Chun tiap hari. Bagi wong cilik yang merindukan perbaikan kualitas hidup, keluhan Presiden yang mengatakan ia ribuan kali difitnah dan diancam celaka hanya menegaskan pada satu hal : beliau nenikmati menjual penderitaannya sendiri. Agak menyedihkan bahwa dengan momentum emas di tangannya untuk membuat perubahan, Pak EsBeye lebih memilih mengeluh daripada menyalakan api harapan di dada rakyat jelata yang rindu akan perubahan. Tunggu dulu, barangkali beliau memang telah menyalakan api harapan dengan menciptakan seabrek puisi dan lagu melankolis.

Continue reading

Enam Kerusakan di Hari Valentine


Gambar

Alhamdulillahilladzi hamdan katsiron thoyyiban mubarokan fih kama yuhibbu robbuna wa yardho. Allahumma sholli ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Banyak kalangan pasti sudah mengenal hari valentine (bahasa Inggris: Valentine’s Day). Hari tersebut dirayakan sebagai suatu perwujudan cinta kasih seseorang. Perwujudan yang bukan hanya untuk sepasang muda-mudi yang sedang jatuh cinta. Namun, hari tersebut memiliki makna yang lebih luas lagi. Di antaranya kasih sayang antara sesama, pasangan suami-istri, orang tua-anak, kakak-adik dan lainnya. Sehingga valentine’s day biasa disebut pula dengan hari kasih sayang.

Cikal Bakal Hari Valentine

Sebenarnya ada banyak versi yang tersebar berkenaan dengan asal-usul Valentine’s Day. Namun, pada umumnya kebanyakan orang mengetahui tentang peristiwa sejarah yang dimulai ketika dahulu kala bangsa Romawi memperingati suatu hari besar setiap tanggal 15 Februari yang dinamakan Lupercalia. Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama–nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan dijadikan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.

Continue reading

Optimisme Idul Fitri 1432 H


Sekiranya ada seseorang yang kurang kerjaan lantas mengajukan pertanyaan : puasa bulan ini masih kurang berapa hari lagi?, rasa-rasanya kita akan mudah menjawabnya. Tidak perlu melihat kalender atau bertanya pada seorang kawan apalagi sampai browsing di internet. Barangkali sudah mafhum kalau kurang seminggu menjelang idul fitri seperti ini maka naluri dan kemampuan setiap muslim untuk mengenali perubahan musim dan pergantian waktu seolah-olah meningkat drastis menyerupai insting birahi serangga di musim kawin. Adapun setelah menjawab pertanyaan diatas, biasanya beberapa diantara kita berseloroh akan cepatnya waktu bergulir : Nggak terasa Ramadhan kan berganti syawal. Idul fitri sebentar lagi. Kata ulama Prancis : Le temps passé si vite (waktu berlalu begitu cepat). Barangkali banyak yang nyengir karena ujian lapar dan haus di siang bolong bakalan usai. Senang-gembira, sebab hari kemenangan sudah didepan mata. Sementara itu sebagian sahabat air matanya meleleh membanjiri pipi sebab sedih akan ditinggal sang tamu agung. Dalam gambaran seperti diatas, kita termasuk yang bersedih atau yang bergembira? Di penghujung Ramadhan kali ini pertanyaan tersebut haruslah dijawab. Sebab indikator optimisme menjadi manusia baru yang kembali fitri pasca Ramadhan sedikit banyak dapat terukur dari penyikapan atas hal ini.

Continue reading

Jongkok dan separuh bugil : terlalu atau terpaksa?


Terus terang, saya bingung mau beri judul apa sama postingan kali ini. Agak susah karena harus  menyinggung soal ‘tempat pembuangan’ dan adegan mringis melepas beban. Bagaimanapun, sebuah postingan idealnya memiliki judul.

Gambar berikut mungkin membuat trenyuh sekaligus menahan senyum siapa saja yang melihatnya. Sebab WC biasanya ada di dalam toilet atau kamar mandi dan orang gila yang benar-benar gila sekalipun tidak akan terlalu gila untuk membuat toilet seluas satu hektar. Kalaupun ada toilet yang luasnya sehektar kiranya tiap-tiap closet pastinya akan disekat-sekat menjadi bagian-bagian kecil terdiri dari banyak WC. Namun WC kali ini malah luas sekali, dan tanpa pembagian sekat satupun.

Bisa jadi toilet umum ini sebuah tempat berkumpul bahagia yang melambangkan kebersamaan pemakainya. Hanya saja sungguh disayangkan sebab ada saja orang yang keterlaluan dan -barangkali- ndak punya perasaan atau tepo seliro, tega memberikan “berkah” milik pribadi pada kawannya sesama pemakai WC.   Aduuuh…

muhsin budiono

Continue reading

Perkosaan Massal


Aduh. Mohon maaf. Sebenarnya saya berniat untuk tidak menampilkan gambar-gambar ‘seronok’ atau yang sejenisnya. Karena blog ini bukan termasuk blog porno ataupun blog khusus dewasa. Disamping itu saya cukup miris dan kasihan melihat adegan pemerkosaan gangbang seperti ini. Sedih sekali rasanya. Namun demikian karena terdorong rasa penasaran yang meledak-ledak dari insan beriman seperti Anda, saya terpaksa meng-upload gambar-gambar tersebut dengan harapan agar Anda sedikit terpuaskan. Selebihnya saya sarankan agar Anda banyak ber-istighfar dan menjalani hidup ini dengan baik setelah melihat foto-foto dibawah ini. Selamat menikmati hidup.

Dibawah inilah foto-foto perkosaan massal :

Continue reading

Gadis-gadis Penantang Maut


nekat gadis Rusia

Kata orang : anda tidak akan pernah merasakan betapa berartinya hidup ini kalau anda tidak pernah mempertaruhkannya. Mungkin hal ini yang menginspirasi adanya ‘Russian Roulette’ di Rusia. Bahkan saya pernah membaca juga bahwa ada permainan menantang maut lainnya yang jauh lebih seru dan mendebarkan yaitu dengan cara menerobos lampu merah dengan sebuah mobil berkecepatan tinggi yang dipasangi beberapa kamera perekam video online langsung di internet. Kalau selamat dan tidak ada yang ditabrak maka dia dinyatakan menang dalam gambling edan tersebut. Di jaman aneh seperti sekarang segalanya memang bisa saja terjadi. Dewasa ini banyak gambling modern yang muncul meracuni pola pikir waras manusia. Kesenangan yang didapat dari gambling menantang malaikat pencabut nyawa sudah berubah bentuk dan pelakunya menyesuaikan kondisi jaman. Saat ini remaja-remaja di Rusia memiliki permainan baru : sebuah uji keberanian menantang laju kereta api.

Continue reading

Bor Mini


bor terkecil di dunia

Terlepas apakah ini berguna atau tidak tapi inilah sebuah mesin bor (drill) terkecil di dunia yang pernah ada sampai saat ini dengan ukuran yang tidak lebih dari ibu jari anda. Bor ini benar-benar bisa bekerja seperti bor sungguhan tetapi memang sayangnya tidak bisa untuk mengebor apapun mengingat bentuk mata bor dan mesinnya yang kecil.

Bor ini juga dilengkapi sebuah tempat yang menjadikannya sebuah gantungan kunci. pembuatnya sendiri mengaku bahwa bor terkecil ini dibuat hanya karena dia menyukainya. Tapi kalau anda mau, anda bisa membelinya dengan harga € 85 (sekitar Rp. 1.250.000). Lumayan mahal untuk sebuah gantungan kunci 🙂

Otak kita


Road to International Islamic Followership Trainer

18 June 2023
8 days to go.

Buku Karya Pertama

JTIG : Jadi Trainer itu Gampang

Jadi Trainer Itu Gampang : Panduan Praktis untuk Memulai Menjadi Trainer dan Pemandu Pelatihan di Usia Muda. (LMT Trustco - Jakarta)

Buku Karya Kedua

The Jongos Ways : Pekerja Tangguh yang Bahagia dan Penuh Manfaat itu Anda (Penerbit : Elex Media Komputindo)

Buku Karya Ketiga

Berani Berjuang: Realita Cinta, Pertamina dan Bangsa Indonesia (A tribute to Mr. Ugan Gandar). Elex Media Komputindo

Buku Karya Keempat

Memorable Book Banjir Bandang Kota Bima - NTB tanggal 21 & 23 Desember 2016 (Elex Media Komputindo)

Follow me on Twitter

%d bloggers like this: