Road to 2023
Followership, Nulis Lepas

One day . . . You will leave the stage. (Sebuah pesan untuk para leader)


Tak peduli berapa lama ia sanggup hidup di hutan atau padang rumput, Singa terhebat sekalipun, pada akhirnya harus menyerah pada usia. Suka atau tak suka, singa terkuat pada saatnya nanti akan menyerahkan nasib pada alam atau kebuasan hewan lain. Lalu mati dengan menyedihkan. Boleh saja kita menganggap itu tak adil atau kejam, namun begitulah dunia.

Di puncak usianya, Singa menguasai teritori, memerintah dan mengaum lantang. Berjalan gagah, menakuti hewan lain, mengejar, menangkap, mencakar, mengoyak, melahap dan meninggalkan sisa-sisa tubuh mangsanya untuk burung bangkai dan kawanan Hyena.

Namun dipenghujung usia, Singa tua tak lagi mampu berburu, membunuh atau bahkan sekedar membela diri. Ia hanya berkeliaran dan mengaum sampai habis keberuntungan. Dan setelahnya dipojokkan oleh kawanan Hyena. Dipermainkan, digigit, dirobek lalu disantap hidup-hidup. Mereka bahkan tak membiarkannya mati kecuali tubuhnya tercincang dan keberadaannya terlupakan.

Hidup ini singkat. Kekuasaan itu fana. Tahta itu sementara. Kita telah melihatnya pada Singa.  Pada para orangtua. Pada pemimpin dan pemilik pangkat-jabatan. Setiap pemegang kuasa yang hidup cukup lama pada saatnya nanti akan menjadi sangat rentan di beberapa titik.

Maka dari itu, tetaplah rendah hati. Tak usah semena-mena ketika berkuasa, tak perlu angkuh di saat kuat atau memiliki posisi. Bimbinglah yang lemah, bantu yang sakit, yang rentan, yang perlu pertolongan. Serta yang terpenting, jangan pernah lupa bahwa suatu hari nanti kita akan meninggalkan “panggung” yang kita pijak saat ini. #stayhumble

Dari berbagai sumber, Muhsin Budiono – Februari 2022.

About muhsin budiono

Karyawan, Followership Practitioner dan Penulis Buku. Mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember jurusan Marine Engineering (Lulus tahun 2006) dan Narotama University studi Management (Lulus tahun 2014). Followership Practitioner pertama di Indonesia [Certified by Ira Chaleff, Belgium-2017]. Anggota ILA (International Leadership Association). Pemegang Rekor MURI (Museum Rekor Dunia-Indonesia). Disaat banyak orang Indonesia memuji dan mendalami Leadership, muhsin memilih jatuh hati pada Followership sejak 2007 yang lalu. Di tahun 2013 muhsin menulis buku tentang belajar Followership ala Indonesia berjudul "The Jongos Ways" (TJW) yang fenomenal dan menggugah ribuan pekerja di Indonesia. Berbekal buku TJW muhsin semakin getol membumikan Followership ke seluruh penjuru nusantara secara cuma-cuma/tanpa memungut biaya melalui kegiatan-kegiatan seminar, bedah buku, pembuatan video animasi hingga konsultasi gratis. Hal itu dilakukan sebab menurutnya Indonesia sudah “terlambat” lebih dari 23 tahun dalam mengembangkan Followership. Atas upayanya tersebut pada akhir tahun 2014 muhsin mendapat undangan dari International Leadership Association untuk menghadiri International Followership Symposium di Amerika sebagai satu-satunya wakil dari Indonesia. Disana ia intens berdiskusi dengan beberapa pakar followership dunia dan dinisbatkan sebagai pemerhati followership pertama dari Indonesia. Di tahun 2016 Muhsin juga mendapat kehormatan untuk berbicara tentang Followership dihadapan ratusan praktisi Human Resources di Indonesia dalam forum nasional the 8th Indonesia Human Resources Summit (IHRS). Sementara ini muhsin berkarya di Perusahaan Migas Nasional kebanggaan Indonesia: PT Pertamina (Persero) dan sedang mengumpulkan serta menyusun kerikil demi kerikil untuk dijadikan batu lompatan dalam meraih cita-cita sebagai International Islamic Followership Trainer di tahun 2023 mendatang. Muhsin juga memiliki keinginan kuat untuk resign bekerja agar bisa kuliah/belajar lagi di Saudi Arabia guna mendalami teori Islamic Followership yang sedang dikembangkannya.

Discussion

No comments yet.

Your Comment Please . . .

Road to International Islamic Followership Trainer

18 June 2023
Seorang muslim terlalu besar untuk memiliki cita-cita yang kecil. Jangan menyerah. Tetap istiqomah. Where there is a will there is a way.

Buku Karya Pertama

JTIG : Jadi Trainer itu Gampang

Jadi Trainer Itu Gampang : Panduan Praktis untuk Memulai Menjadi Trainer dan Pemandu Pelatihan di Usia Muda. (LMT Trustco - Jakarta)

Buku Karya Kedua

The Jongos Ways : Pekerja Tangguh yang Bahagia dan Penuh Manfaat itu Anda (Penerbit : Elex Media Komputindo)

Buku Karya Ketiga

Berani Berjuang: Realita Cinta, Pertamina dan Bangsa Indonesia (A tribute to Mr. Ugan Gandar). Elex Media Komputindo

Buku Karya Keempat

Memorable Book Banjir Bandang Kota Bima - NTB tanggal 21 & 23 Desember 2016 (Elex Media Komputindo)

Follow me on Twitter