Sebongkah emas bertemu dengan sebongkah tanah.
Emas lalu berkata pada tanah, “Coba lihat dirimu, suram dan kotor, apakah engkau dipuji banyak orang dan memiliki cahaya mengkilat seperti aku…..?. Apakah engkau berharga seperti aku……?”.
Tanah pun dengan tenang menggelengkan kepala dan menjawab, “Aku bisa menjadi media yang menumbuhkan bunga dan buah, menumbuhkan rumput dan pohon, menumbuhkan tanaman dan tempat hidup bagi banyak binatang, apakah kamu bisa……. ?”.
Emas pun terdiam seribu bahasa.
Kawan,
Kisah diatas hanya ilustrasi, namun dalam hidup ini pun banyak orang yang seperti emas yang berharga, menyilaukan tetapi tak lebih hanya sekedar pajangan, perhiasan dan sedikit manfaatnya bagi sesama.
Sukses dalam karir, banyak harta/kekayaan, rupawan dalam paras, ilmunya tinggi, jaringannya luas tapi sukar membantu apalagi peduli.
Tapi ada juga yang seperti tanah. Posisi biasa saja, barangkali cuma seorang jongos, namun bersahaja dan ringan tangan siap membantu kapanpun.
Makna dari kehidupan bukan terletak pada seberapa bernilainya diri kita, tetapi seberapa besar manfaat kita bagi orang lain.
Jika keberadaan kita dapat membawa kebaikan bagi banyak orang, in syaa Allah itu pertanda hidup ini bernilai.
Apalah gunanya kesuksesan bila itu tidak membawa manfaat bagi orang lain disekitar kita.
Apalah arti kemakmuran bila tidak berbagi pada yang membutuhkan.
Apalah arti kecerdasan bila tidak menularkan inspirasi bagi orang sekeliling.
Karena hidup adalah proses, ada saatnya kita memberi dan ada saatnya kita menerima.
So, Anda memilih jadi emas atau kah tanah?. Atau jadi tanah yang mengandung emas?.
.
.
.
Bis Damri menuju CGK airport,
(dari berbagai sumber).
Kemarin ada pesan singkat masuk di Smartphone saya. Pengirimnya seorang remaja putri di Bandung. Isinya begini: “Mas muhsin, apa bedanya anak muda jaman sekarang sama anak muda jaman dulu?.”
Alhamdulillah, mojang Bandung ini manggil saya “Mas” bukan “Pak”. Berarti saya dianggap masih muda. Berarti dia cerdas dan matanya tidak bermasalah. ^_^
Terus terang saya tidak mengenal baik anak ini, hanya pada kesempatan sebelumnya ia pernah mengajak saya berdiskusi tentang anak muda yang galau namun merindukan prestasi. Dan sama seperti kemarin, diskusi sebelumnya berlangsung lewat WhatsApp. Kebayang susahnya kan. Daripada jadi panjang-lebar saya putuskan untuk menjawab secara singkat : “Kamu lagi suntuk gara-gara UN ya Dek? Sebenarnya nggak ada bedanya. Cuma yang jelas anak muda jaman dahulu ya sekarang ini sudah pada tuwir (tua) semua.” jawab saya asal.
Apakah kamu pingin jadi pengusaha? mau jadi entrepreneur muda? masih galau, bingung atau sudah merintis tapi kerasa berat ngejalaninnya? Saya tidak berniat memberikan modal pinjaman buat jadi pengusaha, karena saya sendiri juga butuh pinjaman modal. ^_^. Yaah, kecewa deh. Disini saya ingin berbagi info tentang film yang very-very recommended untuk ditonton sebab sangat memotivasi bagi para pengusaha maupun calon pengusaha.
Tolong jawab pertanyaan ini : Bayangkan kalau ada lima ekor burung sedang bertengger bersama di sebuah ranting pohon (Ini bukan burung Angry Birds, jadi jangan bayangkan warna mereka kuning, biru, merah, item, dan lain-lainnya itu). Karena merasa sedang diperhatikan oleh Anda maka dua ekor diantara burung-burung itu memutuskan untuk terbang. Pertanyaannya : Siapa nama penjual burung yang ada di Pasar Burung Petekan Surabaya? He..he, maaf bukan itu pertanyaannya. Pertanyaan yang benar adalah : Berapa ekor burung yang masih tetap bertengger di ranting pohon?.
Kawan-kawan saya yang baik hatinya,
Dalam tulisan kali ini saya ingin berbagi kebahagiaan. Saking gembiranya saya langsung to the point, nih.
Kemarin, tanggal 04 Oktober 2012 cita-cita saya untuk menjadi seorang pembicara bertaraf Internasional di-amini dan didoakan oleh Bapak Mario Teguh.
Kok bisa ya seorang Trainer papan atas Indonesia mendoakan cita-cita saya. Apa nggak salah ini Mas?.
Baiklah pertanyaannya saya ubah : Kok mau sih Pak Mario mengamini permintaan saya?
Kawan-kawan semua,
Saya mendapatkan cerita ini dari seorang sahabat. Katanya kisah dalam cerita ini ditujukan tidak hanya untuk mereka yang bergender laki-laki saja, tapi juga bisa untuk renungan buat mereka yang mengaku kaum hawa. Setelah bercerita, ia menasehati kalau mereka-mereka yang merasa tidak puas dengan pasangan hidupnya saat ini bisa melakukan introspeksi melalui kisah ini. Daripada penasaran berikut kisah dari “Toko Istri” tersebut :
Kawan-kawan semua, hari ini saya tidak sengaja membaca salah satu artikel dari Pak Andrie Wongso, motivator lulusan SDTT (Sekolah Dasar tidak Tamat) yang luarbiasa. Pak Andrie punya slogan yang menurut saya sangat keren : Sukses adalah hak saya. Kisah hidup Beliau juga sanggup menginspirasi siapa saja yang ingin sukses dan menjadi motivator bagi diri sendiri maupun orang lain. Supaya apa yang saya baca bermanfaat lebih luas lagi saya posting saja di blog ini. Ambil yang baik-baik saja ya. Yang menurut Anda tidak baik silahkan dikesampingkan. Selamat membaca.
Sebagai seorang Dahlanisti (sebutan bagi fans Dahlan Iskan) yang baik, saya merasa perlu dan wajib untuk mem-posting tentang para punggawa yang siang malam bekerja keras mewujudkan mobil listrik nasional bisa lahir dari rahim Ibu pertiwi. Biar gaungnya semakin keras dan semakin menusuk di hati setiap rakyat Indonesia. Sangat optimis kalau kita bisa segera menjadi produsen mobil listrik dan dengannya turut berpartisipasi dalam “perang” melawan BBM yang semakin langka dan mahal.
Punggawa mobil listrik terkenal dengan istilah pandawa putra petir. Disebut pandawa karena jumlahnya ada lima. Putra petir pada awalnya didahului oleh tulisan Manufacturing Hope-nya Pak Dahlan yang berjudul berjudul Saatnya Putra Petir Harus Melawan. Untuk bisa menyimak semua tulisan Pak DIS mengenai mobil listrik silahkan mengunjugi klipblog (kumpulan tulisan Pak DIS) yang dibuat oleh salah satu Dahlanisti juga di alamat : http://dahlaniskan.wordpress.com/. Terimakasih Pak DIS. Panjang umur dan sehat selalu.
Tetap optimis dan istiqomah.
Maju terus anak bangsa. Jayalah Indonesiaku.
Tulisan terbaru tentang hasil uji coba mobil listrik silahkan klik disini.
Demi Tempat Duduk, Siswa SD di Brebes Masuk Jam 3 Pagi !!
Untuk mendapatkan kursi duduk pada hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2012, siswa SD di Brebes rela berangkat jam 3 pagi. Padahal sekolahan belum dibuka.
Gambar sebelah kiri : Berian tersenyum senang mendapatkan kursi depan meski berangkat jam 3 pagi. (gambar lainnya di artikel ini cuma ilustrasi/bukan foto-foto murid SD di Brebes).
Mungkin inilah cara unik dan fenomenal yang dilakukan hanya oleh para siswa baru di SD Negeri Pasar Batang 4, Brebes. Setiap tahun ajaran baru tiba, para siswa menyambutnya dengan antusias serta rela berangkat ke sekolah sejak dinihari hanya untuk memperebutkan kursi yang diinginkan.
You must be logged in to post a comment.