Road to 2023
Tanya Jawab

Kegalauan Si Ganteng Kalem


Galau1Kawan-kawan semua,

Dalam perjalanan di atas kereta api menuju kota Jember, saya mendapati sebuah pesan singkat masuk di layar HaPe. Hmm, nomer asing. Mencurigakan. Naluri detektif saya bangkit. Sebab bunyi SMS-nya begini : “Mau nanya tentang galau pak, boleh ga?”. Saya curiga barangkali ini SMS kiriman salah satu kawan yang iseng atau mau ngerjain saya. Maklum, banyak yang iri sama calon orang terkenal seperti saya. He..he.
Ini SMS singkat sekali. Tanpa didahului salam : Assalamu’alaikum, kek. Selamat malam, kek. Hebatnya lagi tidak ada nama pengirimnya. Saya jadi bingung ini yang ngirim statusnya perempuan apa laki-laki. Atau jangan-jangan Si Laora (Lanang Ora Wadon Ora), Hiiiiii.

Pada akhirnya muncul keraguan hingga mencegah jempol ini untuk menekan tombol reply. Astaghfirullah, kok su’udzon begini jadinya. Bagaimana kalau diujung sana pengirim SMS ini memang benar-benar serius dan butuh sharing perasaan?. Saya putuskan untuk membalas, “Assalamu’alaikum. Silahkan Mas. Tp tlng jgn susah2 ya. Khawatir ndk bisa jwb sy”. (^_^)

Tak lama berselang muncul balasan, “Saya pnya pcr, tp dia minta pts. Alasannya sih dia pngen bebas atau sndiri dulu (bkn krna orang ke 3),..tp saya masih sayang sama dia, apa yg hrus saya lakuin?”.
Ini orang masih misterius juga rupanya. Tidak ada identitas sama sekali dalam SMS balasannya. Tadinya saya mau langsung membalas : “EGePe. Emang Gue Pikirin. Pacar pacar kamu, yang putus juga kamu. Ada urusan apa sama saya. Syukurin kalau putus. Berarti pacarmu tuh sadar kalau selama ini pacaran sama orang yang belum dewasa”. Yah, untungnya saya segera insyaf. Jangan menyakiti perasaan orang lain. Lebih-lebih sama orang yang belum dikenal. Masalahnya saya tidak bisa memberikan konseling/saran/nasihat/motivasi atau apapun tanpa info yang memadai. Maka SMS selanjutnya saya lanjutkan dengan mengorek informasi sebanyak-banyaknya tentang dia dan pacarnya. Hasilnya sbb :

1.    Ternyata dia laki-laki. Dan pacarnya seorang perempuan. Alhamdulilah perempuan (saya akan shock berat kalau sampai pacarnya bukan perempuan).
2.    Nama anak ini keren banget. Agak kebarat-baratan. (Bukan Jawa Barat, Sumatera Barat atau Kalimantan Barat. Tapi benar-benar negara di Barat sana. Katanya dia punya Kakek keturunan Belanda). Hmm, sebut saja nama anak ini “Rekli”. Nama lengkapnya “Rekli Pitunov”. Singkatan dari : Rebo Kliwon Pitu November”. Lahir hari Rabu kliwon tanggal tujuh bulan november.
3.    Dia masih duduk di bangku SMA kelas III. Lokasi sekolahnya di Tasikmalaya.
4.    Dia suka sama pacarnya karena pacarnya ini orang baik dan dari keluarga baik-baik. -terang aja orang baik, kalau orang jahat dipenjara, Dek-. Pacarnya masih kelas 1 SMA, punya senyum yang manis, wajahnya imut dan pribadinya menyenangkan. Eit, sebentar-sebentar, ini ndak lagi ngomongin saya kan, Dek?. Coz tiga ciri yang terakhir identik banget dengan saya. He..he.
5.    Dia dan pacarnya seagama. Sama-sama islam. Pacarnya ini kalau di sekolah berjilbab, tapi kalau lagi dirumah atau keluar ke toko sebelah rumah jilbabnya dilepas. (Ah, sayang. Kenapa harus dilepas sih, Dek?. Kan lebih anggun kalau hijabnya dipake terus meski cuma ke toko sebelah rumah).
6.    Pacarnya suka sama dia karena dia ini orangnya baik, ganteng dan kalem. Rupanya yang SMS saya ini anaknya ganteng dan kalem, toh?. Lho, orang ganteng kok SMS-an sama orang ganteng juga? Apa kata duniaaa!!. Sayang, ganteng-kalem tapi hatinya galau.

Galau DanboMaka jadilah tulisan ini berjudul : Kegalauan Si Ganteng Kalem. Meski saya juga masuk kategori ganteng-kalem namun ini bukan tulisan tentang diri saya. Ini tentang kisah cinta Mas Rekli Pitunov. Anda boleh saja mengatakan kalau cinta mereka adalah cinta monyet, tapi saya tidak. Sebab itu cintanya anak manusia bukan anak monyet. Cinta monyet adanya di kebun binatang. Sebagai pribadi yang mendalami ilmu tentang cinta, saya sangat menghargai benih-benih cinta yang ditunjukkan oleh siapapun. Termasuk yang diceritakan “adik” saya yang bernama “Rekli ini”. Cinta Rekli adalah cinta yang jujur dan tulus, hanya saja pelampiasannya kurang tepat dan belum pas pada waktunya.

Kurang tepat dan belum pas?. Benar. Cintamu kurang tepat alias meleset. Belum pas waktunya alias prematur. Terlalu dini. Makanya belum bisa membuahkan cinta yang manfaat. Jiwamu tidak bertambah dewasa akibat cinta prematur itu. Apa pasal? Sebab pemahaman dan pengetahuanmu tentang cinta masih dangkal. Saya mencoba memancing pengetahuan cinta yang dimiliki Dek Rekli dengan pertanyaan : Apa bedanya cinta, sayang dengan nafsu? Yang kalian berdua jalani kemarin itu hubungan penuh cinta, sayang atau nafsu?. Dek Rekli tidak mampu menjawab. Ia bimbang dan bingung. “Mm, kelihatannya sih nafsu, Mas”, demikian katanya.

(Bersambung ke  bagian 2)

 

About muhsin budiono

Karyawan, Followership Practitioner dan Penulis Buku. Mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember jurusan Marine Engineering (Lulus tahun 2006) dan Narotama University studi Management (Lulus tahun 2014). Followership Practitioner pertama di Indonesia [Certified by Ira Chaleff, Belgium-2017]. Anggota ILA (International Leadership Association). Pemegang Rekor MURI (Museum Rekor Dunia-Indonesia). Disaat banyak orang Indonesia memuji dan mendalami Leadership, muhsin memilih jatuh hati pada Followership sejak 2007 yang lalu. Di tahun 2013 muhsin menulis buku tentang belajar Followership ala Indonesia berjudul "The Jongos Ways" (TJW) yang fenomenal dan menggugah ribuan pekerja di Indonesia. Berbekal buku TJW muhsin semakin getol membumikan Followership ke seluruh penjuru nusantara secara cuma-cuma/tanpa memungut biaya melalui kegiatan-kegiatan seminar, bedah buku, pembuatan video animasi hingga konsultasi gratis. Hal itu dilakukan sebab menurutnya Indonesia sudah “terlambat” lebih dari 23 tahun dalam mengembangkan Followership. Atas upayanya tersebut pada akhir tahun 2014 muhsin mendapat undangan dari International Leadership Association untuk menghadiri International Followership Symposium di Amerika sebagai satu-satunya wakil dari Indonesia. Disana ia intens berdiskusi dengan beberapa pakar followership dunia dan dinisbatkan sebagai pemerhati followership pertama dari Indonesia. Di tahun 2016 Muhsin juga mendapat kehormatan untuk berbicara tentang Followership dihadapan ratusan praktisi Human Resources di Indonesia dalam forum nasional the 8th Indonesia Human Resources Summit (IHRS). Sementara ini muhsin berkarya di Perusahaan Migas Nasional kebanggaan Indonesia: PT Pertamina (Persero) dan sedang mengumpulkan serta menyusun kerikil demi kerikil untuk dijadikan batu lompatan dalam meraih cita-cita sebagai International Islamic Followership Trainer di tahun 2023 mendatang. Muhsin juga memiliki keinginan kuat untuk resign bekerja agar bisa kuliah/belajar lagi di Saudi Arabia guna mendalami teori Islamic Followership yang sedang dikembangkannya.

Discussion

No comments yet.

Your Comment Please . . .

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Road to International Islamic Followership Trainer

18 June 2023
8 days to go.

Buku Karya Pertama

JTIG : Jadi Trainer itu Gampang

Jadi Trainer Itu Gampang : Panduan Praktis untuk Memulai Menjadi Trainer dan Pemandu Pelatihan di Usia Muda. (LMT Trustco - Jakarta)

Buku Karya Kedua

The Jongos Ways : Pekerja Tangguh yang Bahagia dan Penuh Manfaat itu Anda (Penerbit : Elex Media Komputindo)

Buku Karya Ketiga

Berani Berjuang: Realita Cinta, Pertamina dan Bangsa Indonesia (A tribute to Mr. Ugan Gandar). Elex Media Komputindo

Buku Karya Keempat

Memorable Book Banjir Bandang Kota Bima - NTB tanggal 21 & 23 Desember 2016 (Elex Media Komputindo)

Follow me on Twitter

%d bloggers like this: