


Kata orang : anda tidak akan pernah merasakan betapa berartinya hidup ini kalau anda tidak pernah mempertaruhkannya. Mungkin hal ini yang menginspirasi adanya ‘Russian Roulette’ di Rusia. Bahkan saya pernah membaca juga bahwa ada permainan menantang maut lainnya yang jauh lebih seru dan mendebarkan yaitu dengan cara menerobos lampu merah dengan sebuah mobil berkecepatan tinggi yang dipasangi beberapa kamera perekam video online langsung di internet. Kalau selamat dan tidak ada yang ditabrak maka dia dinyatakan menang dalam gambling edan tersebut. Di jaman aneh seperti sekarang segalanya memang bisa saja terjadi. Dewasa ini banyak gambling modern yang muncul meracuni pola pikir waras manusia. Kesenangan yang didapat dari gambling menantang malaikat pencabut nyawa sudah berubah bentuk dan pelakunya menyesuaikan kondisi jaman. Saat ini remaja-remaja di Rusia memiliki permainan baru : sebuah uji keberanian menantang laju kereta api.
Anda tahu bahwa ini harus dilakukan cepat, karena apabila si penantang terlalu cepat muncul dan terlihat oleh masinis, maka kereta tersebut akan direm dan gagal semuanya. Jadi sang penantang akan bersembunyi terlebih dahulu, dan berlari beberapa detik sebelum kereta api mendekat, lalu mengambil posisi tidur atau tengkurap di tengah-tengah rel, sehingga kereta akan tetap berjalan dengan kecepatan penuh, tepat hanya beberapa inchi di atas badan dan kepala. Hebatnya, tantangan ini dilakukan oleh para gadis. Ya, semoga saja mereka tidak melakukan aksi nekat itu di Indonesia. Karena rel kereta disini “lubang tengah”nya tidak sedalam disana. Lagipula, akan sangat menyiksa kalau pas berada diatas bantalan rel ternyata ada penumpang kereta yang sedang buang air besar atau kecil. Bagaimanapun juga, saya berharap besar agar anda tidak tergoda untuk melakukan perbuatan sia-sia seperti itu.
Sebab tiduran diatas kasur rasa-rasanya masih terasa lebih nikmat daripada tiduran diatas bantalan rel kereta.
Wallahu ‘alam bishawab.
muhsin budiono
Like this:
Like Loading...
Related
About muhsin budiono
Karyawan, Followership Practitioner dan Penulis Buku.
Mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember jurusan Marine Engineering (Lulus tahun 2006) dan Narotama University studi Management (Lulus tahun 2014).
Followership Practitioner pertama di Indonesia [Certified by Ira Chaleff, Belgium-2017].
Anggota ILA (International Leadership Association).
Pemegang Rekor MURI (Museum Rekor Dunia-Indonesia).
Disaat banyak orang Indonesia memuji dan mendalami Leadership, muhsin memilih jatuh hati pada Followership sejak 2007 yang lalu. Di tahun 2013 muhsin menulis buku tentang belajar Followership ala Indonesia berjudul "The Jongos Ways" (TJW) yang fenomenal dan menggugah ribuan pekerja di Indonesia. Berbekal buku TJW muhsin semakin getol membumikan Followership ke seluruh penjuru nusantara secara cuma-cuma/tanpa memungut biaya melalui kegiatan-kegiatan seminar, bedah buku, pembuatan video animasi hingga konsultasi gratis. Hal itu dilakukan sebab menurutnya Indonesia sudah “terlambat” lebih dari 23 tahun dalam mengembangkan Followership.
Atas upayanya tersebut pada akhir tahun 2014 muhsin mendapat undangan dari International Leadership Association untuk menghadiri International Followership Symposium di Amerika sebagai satu-satunya wakil dari Indonesia. Disana ia intens berdiskusi dengan beberapa pakar followership dunia dan dinisbatkan sebagai pemerhati followership pertama dari Indonesia. Di tahun 2016 Muhsin juga mendapat kehormatan untuk berbicara tentang Followership dihadapan ratusan praktisi Human Resources di Indonesia dalam forum nasional the 8th Indonesia Human Resources Summit (IHRS).
Sementara ini muhsin berkarya di Perusahaan Migas Nasional kebanggaan Indonesia: PT Pertamina (Persero) dan sedang mengumpulkan serta menyusun kerikil demi kerikil untuk dijadikan batu lompatan dalam meraih cita-cita sebagai International Islamic Followership Trainer di tahun 2023 mendatang.
Muhsin juga memiliki keinginan kuat untuk resign bekerja agar bisa kuliah/belajar lagi di Saudi Arabia guna mendalami teori Islamic Followership yang sedang dikembangkannya.
Discussion
No comments yet.