Kawan-kawan saya yang baik hatinya,
Dalam tulisan kali ini saya ingin berbagi kebahagiaan. Saking gembiranya saya langsung to the point, nih.
Kemarin, tanggal 04 Oktober 2012 cita-cita saya untuk menjadi seorang pembicara bertaraf Internasional di-amini dan didoakan oleh Bapak Mario Teguh.
Kok bisa ya seorang Trainer papan atas Indonesia mendoakan cita-cita saya. Apa nggak salah ini Mas?.
Baiklah pertanyaannya saya ubah : Kok mau sih Pak Mario mengamini permintaan saya?
Kawan-kawan semua,
Saya mendapatkan cerita ini dari seorang sahabat. Katanya kisah dalam cerita ini ditujukan tidak hanya untuk mereka yang bergender laki-laki saja, tapi juga bisa untuk renungan buat mereka yang mengaku kaum hawa. Setelah bercerita, ia menasehati kalau mereka-mereka yang merasa tidak puas dengan pasangan hidupnya saat ini bisa melakukan introspeksi melalui kisah ini. Daripada penasaran berikut kisah dari “Toko Istri” tersebut :
Kawan-kawan semua, hari ini saya tidak sengaja membaca salah satu artikel dari Pak Andrie Wongso, motivator lulusan SDTT (Sekolah Dasar tidak Tamat) yang luarbiasa. Pak Andrie punya slogan yang menurut saya sangat keren : Sukses adalah hak saya. Kisah hidup Beliau juga sanggup menginspirasi siapa saja yang ingin sukses dan menjadi motivator bagi diri sendiri maupun orang lain. Supaya apa yang saya baca bermanfaat lebih luas lagi saya posting saja di blog ini. Ambil yang baik-baik saja ya. Yang menurut Anda tidak baik silahkan dikesampingkan. Selamat membaca.
Sebagai seorang Dahlanisti (sebutan bagi fans Dahlan Iskan) yang baik, saya merasa perlu dan wajib untuk mem-posting tentang para punggawa yang siang malam bekerja keras mewujudkan mobil listrik nasional bisa lahir dari rahim Ibu pertiwi. Biar gaungnya semakin keras dan semakin menusuk di hati setiap rakyat Indonesia. Sangat optimis kalau kita bisa segera menjadi produsen mobil listrik dan dengannya turut berpartisipasi dalam “perang” melawan BBM yang semakin langka dan mahal.
Punggawa mobil listrik terkenal dengan istilah pandawa putra petir. Disebut pandawa karena jumlahnya ada lima. Putra petir pada awalnya didahului oleh tulisan Manufacturing Hope-nya Pak Dahlan yang berjudul berjudul Saatnya Putra Petir Harus Melawan. Untuk bisa menyimak semua tulisan Pak DIS mengenai mobil listrik silahkan mengunjugi klipblog (kumpulan tulisan Pak DIS) yang dibuat oleh salah satu Dahlanisti juga di alamat : http://dahlaniskan.wordpress.com/. Terimakasih Pak DIS. Panjang umur dan sehat selalu.
Tetap optimis dan istiqomah.
Maju terus anak bangsa. Jayalah Indonesiaku.
Tulisan terbaru tentang hasil uji coba mobil listrik silahkan klik disini.
Demi Tempat Duduk, Siswa SD di Brebes Masuk Jam 3 Pagi !!
Untuk mendapatkan kursi duduk pada hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2012, siswa SD di Brebes rela berangkat jam 3 pagi. Padahal sekolahan belum dibuka.
Gambar sebelah kiri : Berian tersenyum senang mendapatkan kursi depan meski berangkat jam 3 pagi. (gambar lainnya di artikel ini cuma ilustrasi/bukan foto-foto murid SD di Brebes).
Mungkin inilah cara unik dan fenomenal yang dilakukan hanya oleh para siswa baru di SD Negeri Pasar Batang 4, Brebes. Setiap tahun ajaran baru tiba, para siswa menyambutnya dengan antusias serta rela berangkat ke sekolah sejak dinihari hanya untuk memperebutkan kursi yang diinginkan.
Teman-teman yang saya cintai,
Sebenarnya ini menyangkut pelajaran yang dulu semasa SMA saya benci habis-habisan : Matematika. Tapi berhubung pelajaran ini erat kaitannya dengan artikel yang akan saya tulis maka dengan senang hati saya harus menjelaskannya.
Entah kenapa dulu saya tidak begitu cinta dengan matematika. Barangkali karena guru yang mengajar saya waktu itu kurang kreatif dan tidak secantik Nonami Takizawa atau semenarik Zhu Songhua. Atau bisa jadi karena mindset saya waktu itu terlanjur memberikan label matematika sesuai singkatannya : MAkin Tekun MAkin Tidak KAruan. Eit, kalau saat ini Anda termasuk orang yang frigid terhadap matematika maka jangan keburu kecewa dulu. Saya tidak akan mengajarkan rumus-rumus atau postulat matematika disini sebab saya yakin Anda lebih pandai ketimbang saya dalam persoalan hitung-menghitung. Tapi kalau soal hitung-menghitung pakai kalkulator tukang sayur saya berani diadu. Asal jangan dengan mata tertutup.
Jalan hidup tak bisa ditebak. Sriyono, seorang mantan miliarder, kini berjualan siomay keliling. Namun, berkat penampilannya yang eksentrik, predikat miliarder itu tampaknya bakal kembali disandangnya.
Menjadi penjual siomay keliling dengan pakaian dan aksesori serba pink membuat Sriyono terkenal, terutama di dunia maya. Mantan miliarder itu juga pernah menjadi bintang tamu di sebuah stasiun televisi. Bahkan, ada yang menawari bermain sinetron. Semua itu dia lakukan demi bisa bertemu anaknya.
Didepan rumah mertua saya, pemuda itu berkeringat, tersenyum lalu dengan tangkas menawarkan dagangannya. Ia menawarkan kaligrafi berpigora ukuran jumbo. Gila, mungkin kalau tak melihat sendiri anda pikir saya sedang membual. Bukan cerita hoax. Ia membawa 3 buah kaligrafi ukuran 2 meter x 1 meter ditubuhnya. Sekilas saya lihat karyanya sangat sempurna. Garapannya halus. Sayang, saya tidak begitu suka memajang lukisan ataupun kaligrafi model begitu di rumah. Karena selain tidak begitu berguna, fungsinya juga tidak jelas. Ia tidak bisa menghalau masuknya setan dan dedemit, tak mampu mengusir tikus dan rayap, apalagi mencegah datangnya pengamen atau sales alat-alat rumah tangga yang kerap kali datang ke rumah. Paling banter ia hanya akan menjadi semacam rambu petunjuk yang memberitahukan kalau pemilik rumah adalah seorang muslim. Sering saya perhatikan kalau rumah-rumah yang dinding ruang tamu maupun ruang keluarganya banyak dijumpai pajangan ayat-ayat Qur’an, foto-foto ketika naik haji dan umroh, maupun kaligrafi bahasa arab berbingkai pigora cantik, biasanya sang pemilik rumah tidak menampilkan identitas atau ciri seorang muslim. Tidak memakai celana nggantung, enggan memelihara janggut dan jarang ke masjid. Selain itu istri dan anak-anak perawannya juga tidak menutup aurat apalagi berjilbab. Yah, beginilah jaman sekarang. Semua serba terbalik. Sulit membedakan mana muslim dan mana yang bukan muslim dari penampilannya. Begitupula dengan rumah seorang muslim. Sulit membedakannya. Seharusnya ciri khas seorang muslim ditentukan dengan identitas penghuninya yang memang beratribut muslim –selain didukung pula dengan kelakuan dan kebiasaan yang mencerminkan seorang muslim.
Oh iya, kembali pada penjual kaligrafi tadi. Sebenarnya saya sudah terlanjur ingin mengeluarkan uang dari kantong celana untuk menghargai keramahtamahan serta jerih payahnya memikul barang jumbo begituan. Tapi begitu hendak menggerakkan tangan, terbesit dipikiran saya kalau nantinya jadi terbeli mau ditaruh dimana kaligrafi segede itu. Bisa-bisa istri saya meracau mirip tukang obat kuat dadakan didepan masjid usai sholat Jumat; Atau minimal bakalan cuek 24 jam bak lukisan Monalisa karena membeli sesuatu yang nilai manfaatnya tidak begitu besar dan tanpa koordinasi terlebih dahulu. Anda tahu, dicuekin seharian rasanya bisa lebih parah ketimbang dua minggu gigit jari menahan nafsu tatkala istri sedang datang bulan. Ya, beginilah kalau sudah berumah tangga. Seringkali anda harus ‘lapor’ atau ‘konsultasi’ terlebih dahulu sebelum membeli sesuatu untuk dibawa pulang kerumah. Hukumnya wajib separuh sunnah. Andai anda abai terhadap hal ini maka siap-siap saja segala kesalahan ditimpakan diatas kepala. Suratan takdir kaum lelaki biasanya memang seperti itu : bila tidak sesuai dengan kehendak istri, biasanya selalu disalahkan kalau ada yang tidak beres dirumah. Mulai genteng bocor, kamar berantakan, pintu lupa dikunci, uang belanja nipis, gairah lemah, sampah numpuk, anak kelewat nakal, dan sederet ketidakberesan lainnya nampak lebih pas kalau sang suami yang ditunjuk hidung. Diluar rumah boleh jadi garang seperti macan, berhadapan dengan istri, hancur.
Ada kalanya pada suatu waktu, yang diperlukan dunia ini bukanlah para pemenang, melainkan orang-orang yang bermental pemenang. Tulisan singkat ini saya harapkan bisa menggugah saya dan anda untuk tetap yakin menapaki hidup, menciptakan sejarah dan akhir hayat yang baik, multi manfaat bagi umat, serta tetap memiliki mental pemenang yang kuat.
You must be logged in to post a comment.