Road to 2023
Muhtivation

Mental Kita Mental Pemenang


menyerah karena keadaan

lebih baik memang menyerah

Ada kalanya pada suatu waktu, yang diperlukan dunia ini bukanlah para pemenang, melainkan orang-orang yang bermental pemenang. Tulisan singkat ini saya harapkan bisa menggugah saya dan anda untuk tetap yakin menapaki hidup, menciptakan sejarah dan akhir hayat yang baik, multi manfaat bagi umat, serta tetap memiliki mental pemenang yang kuat.

Bagi seorang pemenang sejati setiap hari adalah hari yang menyenangkan. Hari dengan berbagai kemungkinan yang baik dan tak terbatas. Ia akan senantiasa merasa bahagia sebab ia merengkuh sinar kesuksesan yang nyata dihadapannya. Ia terfokus pada apa yang di inginkan. Ia memiliki visi dan tujuan hidup yang jelas sehingga segala hal lainnya menjadi tidak terlalu mahal untuk dikorbankan. Ia menerima keberhasilan tanpa takut akan kegagalan. Ketika ada hal-hal yang tidak beres, ia mampu menghadapinya, menyelesaikan sebaik mungkin kemudian melupakan kesedihan yang didapatnya dan berdiri tegak untuk terus menjalani hidup dengan semangat kuat yang tak mampu kita prediksi besarnya. Sebab semangatnya memang tak terbatas. Hidupnya tanpa batas ruang dan waktu. Ia bekerja dan berkarya dengan ikhlas sehingga ia bukan milik siapa-siapa di dunia ini. Karenanya kendati ia telah tiada aktifitas selama hidupnya tetap bergaung di ruang bicara tiap orang dan majelis-majelis kebaikan. Tak ada yang membatasi hidup dan kehidupannya.

Pemenang sejati tidak pernah memandang dirinya sukses sebelum ia mampu tersenyum di hadapan Rabb-nya. Sukses dunia tak terlalu berarti baginya. Ia tidak pernah mendefinisikan sukses. Karena sukses adalah sebuah proses. Timbunan akumulasi tanpa henti dari tiap-tiap tahap kebaikan yang dilakukan. Ia sadar bila sukses memerlukan tahap dan proses. Sukses yang ia rasakan merupakan kesuksesan yang khas bagi dirinya sendiri. Sukses versi dirinya tidak bisa disamakan dengan sukses versi orang lain. Dan ia pun mati-matian berproses mengarungi hidup yang berharga ini. Tiap detiknya ia lalui dengan usaha kebaikan yang bermanfaat. Ia tidak begitu peduli akan omongan dan celaan orang lain. Baginya sukses bukan untuk satu jiwa. Bukan untuk dirinya seorang. Sukses hanya terdefinisikan bila ia mampu menghantar saudara-saudarinya menuju kesuksesan pula. Ia bersinergi dengan banyak pihak untuk menularkan nilai-nilai positifnya. Baginya setiap orang adalah seorang pemenang sejati.

Pemenang sejati tidak menyalahkan pada nasib buruk. Karena menyalahkan nasib berarti merendahkan kemampuan diri sendiri untuk merubah nasib tersebut. Ia mengarahkan jalan hidupnya untuk menjadi orang seperti yang diinginkannya sendiri. Ia tidak hidup dengan meniru hidup orang lain. Ia tidak mewarisi tingkah laku dan kebiasaan orang-orang sukses yang ia ketahui atau yang ia kenal.  Ia hanya mewarisi kekuatan dan daya tahan mereka.

 

 

Wallahu ‘alam bishawab

 

muhsin budiono

About muhsin budiono

Karyawan, Followership Practitioner dan Penulis Buku. Mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember jurusan Marine Engineering (Lulus tahun 2006) dan Narotama University studi Management (Lulus tahun 2014). Followership Practitioner pertama di Indonesia [Certified by Ira Chaleff, Belgium-2017]. Anggota ILA (International Leadership Association). Pemegang Rekor MURI (Museum Rekor Dunia-Indonesia). Disaat banyak orang Indonesia memuji dan mendalami Leadership, muhsin memilih jatuh hati pada Followership sejak 2007 yang lalu. Di tahun 2013 muhsin menulis buku tentang belajar Followership ala Indonesia berjudul "The Jongos Ways" (TJW) yang fenomenal dan menggugah ribuan pekerja di Indonesia. Berbekal buku TJW muhsin semakin getol membumikan Followership ke seluruh penjuru nusantara secara cuma-cuma/tanpa memungut biaya melalui kegiatan-kegiatan seminar, bedah buku, pembuatan video animasi hingga konsultasi gratis. Hal itu dilakukan sebab menurutnya Indonesia sudah “terlambat” lebih dari 23 tahun dalam mengembangkan Followership. Atas upayanya tersebut pada akhir tahun 2014 muhsin mendapat undangan dari International Leadership Association untuk menghadiri International Followership Symposium di Amerika sebagai satu-satunya wakil dari Indonesia. Disana ia intens berdiskusi dengan beberapa pakar followership dunia dan dinisbatkan sebagai pemerhati followership pertama dari Indonesia. Di tahun 2016 Muhsin juga mendapat kehormatan untuk berbicara tentang Followership dihadapan ratusan praktisi Human Resources di Indonesia dalam forum nasional the 8th Indonesia Human Resources Summit (IHRS). Sementara ini muhsin berkarya di Perusahaan Migas Nasional kebanggaan Indonesia: PT Pertamina (Persero) dan sedang mengumpulkan serta menyusun kerikil demi kerikil untuk dijadikan batu lompatan dalam meraih cita-cita sebagai International Islamic Followership Trainer di tahun 2023 mendatang. Muhsin juga memiliki keinginan kuat untuk resign bekerja agar bisa kuliah/belajar lagi di Saudi Arabia guna mendalami teori Islamic Followership yang sedang dikembangkannya.

Discussion

No comments yet.

Your Comment Please . . .

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Road to International Islamic Followership Trainer

18 June 2023
8 days to go.

Buku Karya Pertama

JTIG : Jadi Trainer itu Gampang

Jadi Trainer Itu Gampang : Panduan Praktis untuk Memulai Menjadi Trainer dan Pemandu Pelatihan di Usia Muda. (LMT Trustco - Jakarta)

Buku Karya Kedua

The Jongos Ways : Pekerja Tangguh yang Bahagia dan Penuh Manfaat itu Anda (Penerbit : Elex Media Komputindo)

Buku Karya Ketiga

Berani Berjuang: Realita Cinta, Pertamina dan Bangsa Indonesia (A tribute to Mr. Ugan Gandar). Elex Media Komputindo

Buku Karya Keempat

Memorable Book Banjir Bandang Kota Bima - NTB tanggal 21 & 23 Desember 2016 (Elex Media Komputindo)

Follow me on Twitter

%d bloggers like this: