Karir Anda mentok alias jalan di tempat? Bekerja keras tanpa ada kemajuan meski loyalitas terhadap perusahaan sudah Anda tunjukkan. Namun, Anda malah diserang bimbang mengambil keputusan untuk resign dari pekerjaan lama.
Josh Shipp, ahli karir Amerika Serikat mengungkapkan, “Anda perlu memperhatikan tanda ketika sudah tiba waktunya pergi keluar dan menemukan karir baru”. Dan berikut inilah tanda-tandanya :
Fadhilatusy Syaikh Shalih bin Fauzan al Fauzan –hafizhahullahu ta’ala- berkata:
Rasulullah –shallallaahu ‘alaihi wa sallam– bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِّنْ شَوَّالِ كَانَ كَمَنْ صَامَ الدَّهْرَ
“Barangsiapa telah berpuasa Ramadhan dan mengikutkannya dengan 6 (enam) hari dari bulan Syawwal maka ia seperti orang yang berpuasa setahun penuh.” HR Muslim
Dalam hadits ini terdapat keutamaan berpuasa 6 (enam) hari di bulan. Enam hari dari bulan Syawwal ini bagi siapa saja yang telah berpuasa di bulan Ramadhan, sehingga ia mengumpulkan 2 keutamaan sekaligus; puasa Ramadhan dan puasa 6 (enam) hari di bulan Syawwal.
Sekiranya ada seseorang yang kurang kerjaan lantas mengajukan pertanyaan : puasa bulan ini masih kurang berapa hari lagi?, rasa-rasanya kita akan mudah menjawabnya. Tidak perlu melihat kalender atau bertanya pada seorang kawan apalagi sampai browsing di internet. Barangkali sudah mafhum kalau kurang seminggu menjelang idul fitri seperti ini maka naluri dan kemampuan setiap muslim untuk mengenali perubahan musim dan pergantian waktu seolah-olah meningkat drastis menyerupai insting birahi serangga di musim kawin. Adapun setelah menjawab pertanyaan diatas, biasanya beberapa diantara kita berseloroh akan cepatnya waktu bergulir : Nggak terasa Ramadhan kan berganti syawal. Idul fitri sebentar lagi. Kata ulama Prancis : Le temps passé si vite (waktu berlalu begitu cepat). Barangkali banyak yang nyengir karena ujian lapar dan haus di siang bolong bakalan usai. Senang-gembira, sebab hari kemenangan sudah didepan mata. Sementara itu sebagian sahabat air matanya meleleh membanjiri pipi sebab sedih akan ditinggal sang tamu agung. Dalam gambaran seperti diatas, kita termasuk yang bersedih atau yang bergembira? Di penghujung Ramadhan kali ini pertanyaan tersebut haruslah dijawab. Sebab indikator optimisme menjadi manusia baru yang kembali fitri pasca Ramadhan sedikit banyak dapat terukur dari penyikapan atas hal ini.