Saat berkunjung ke Lampung, saya pernah ditanya oleh seorang pekerja outsourcing sebuah perusahaan disana. Kira-kira nanyanya begini : “Apa rahasianya biar kita bisa sukses dalam hidup dan dalam bekerja?”. Waktu itu saya jawabnya nggak jelas atau muter-muter kayak tong gembong dan roller coaster.
Bingung juga ditanyain begituan, sebab saya belum merasa menjadi pekerja yang sukses. Hidup saya masih amburadul. Dari luar saja kelihatannya enak -kerja di perusahaan gede, bisa nulis buku, jadi trainer, keliling nusantara, punya penghasilan tambahan, punya istri cantik, dsb- padahal saya juga sedang berjuang keras menata hidup. Jalan sukses masih panjang membentang. Demi Allah, yang ditanya tidak lebih baik dari yang bertanya.
Saya merasa bersalah sebab saat itu telah memberi jawaban klise yang asal njeplak. Maka dari itu saya memposting artikel ini sebagai penebusnya.
Sebenarnya resep meraih kesuksesan hidup sudah diajarkan secara gamblang dalam agama kita (Islam). Nggak ada rahasia-rahasiaan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal –semoga Allah senantiasa memuliakan beliau- berikut :
Ada tiga kunci utama yang bisa memudahkan kita meraih sukses. Kunci pertama adalah Bertakwa dan tawakkal.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Tholaq: 2-3).
Ibnu ‘Abbas menafsirkan ayat “Allah akan mengadakan baginya jalan keluar” yaitu dengan takwa, Allah akan menyelamatkannya dari kesulitan di dunia dan akhirat. (Lihat Tafsir Al Qurthubi, 18: 159).
Takwa tentu saja dengan menjalankan setiap perintah Allah dan menjauhi setiap larangan Allah. Sedangkan tawakkal adalah menyandarkan hati pada Allah dalam usaha diiringi dengan melakukan usaha.
Jadi takwa yang didiringi usaha. Usaha yang halal dan baik tentunya. Baik dimata manusia, baik pula dihadapan Allah. Usaha dibidang yang berbau riba, berbau maksiat, bernuansa dzalim, memfasilitasi kerusakan alam, memfasilitasi rusaknya kesehatan, dan sejenisnya, adalah bukan usaha yang baik dihadapan Allah. Kalau bukan termasuk usaha yang baik maka tinggalkanlah, meski usaha itu menghasilkan pemasukan yang besar. Tinggalkan saja, nanti Allah akan menggantinya dengan usaha yang jauh lebih baik.
Kunci kedua, Berbakti pada orang tua.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa yang suka untuk dipanjangkan umur dan ditambahkan rizkinya, maka berbaktilah pada orang tua dan sambunglah tali silaturahmi (dengan kerabat).” (HR. Ahmad).
Jika kita menjadi anak yang berbakti dan mampu membahagiakan orang tua pasti akan dimudahkan dalam berbagai urusan dan kesuksesan. Sebab berkah berbakti pada orang tua telah dibuktikan oleh para alim ulama di masa lampau. Jangan khawatir rejeki akan berkurang, istri cemburu atau waktu tersita karena perhatian pada kedua orang tua. Yang terjadi akan sebaliknya, rejeki akan bertambah, keluarga menjadi sakinah dan waktu anda akan barokah -produktif dalam berkarya-.
Rajin memperbanyak do’a adalah kunci yang terakhir.
Dengan do’a segala urusan dan kesuksesan akan mudah diraih. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” (HR. Ahmad no. 11149, 3/18)
Ada nasihat dari seorang Ustadz agar kita memperbanyak membaca do’a berikut agar dimudahkan dalam setiap urusan.
Allahumma laa sahlaa illa maa ja’altahu sahlaa wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa.
“Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah dan Engkau yang menjadikan kesedihan (kesusahan) menjadi mudah jika Engkau kehendaki” (HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Suni. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Ash Shahihah no.2886)
Itulah kunci sukses yang diterangkan dalam agama kita. Sukses itu dari Allah, hanya Allah yang bisa membuat kita sukses. Tugas kita adalah memperbesar sebab-sebabnya, yakni dengan takwa, tawakal dan usaha yang baik. Sukses utama bukanlah dalam urusan dunia saja. Sukses utama adalah jika kita bisa meraih surga.
Hanya Allah yang memberi kemudahan.
Discussion
No comments yet.