Dalam sebuah kunjungan ke suatu daerah miskin seorang Presiden bertanya kepada seorang Ibu tua penjual kue.
“Sudah berapa lama jualan kue, Bu?”, tanya Presiden,
“Sudah hampir 30 tahun, Pak”, jawab Ibu penjual kue.
“Terus anak ibu mana? Kenapa tidak ada yang bantu?”, tanya presiden lagi.
“Anak saya ada empat, yang pertama di KPK, kedua di Polda, anak ketiga di Kejaksaan, dan yang keempat di DPR. Jadi mereka sibuk sekali, Pak.”, jawab sang ibu penjual kue itu.
Alkisah ada seorang anak sedang belajar masak sama ibunya.
Ibu : “Nak ikuti perintah ibu ya?”
Anak : “Ya bu…”
Ibu : “pertama taruh wajan di atas kompor terus nyalakan kompornya, setelah itu tuang minyak ke wajan…jangan terlalu banyak.”
Anak : “Ya. Sudah bu.”
Ibu : “Setelah panas masukan bawang merah yang sudah diris. Tunggu sampe matang baru masukan bumbu halus…”
Sistem saran atau dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Suggestion System (SS) dibawa ke Jepang oleh Pelatihan dalam Industries (TWI) dan US Air Force. Saat eksekutif Jepang yang berkunjung ke Amerika Serikat setelah perang dunia, mereka belajar tentang sistem saran dan memulainya di perusahaan mereka.
Lantas bedanya apa antara SS Amerika dan SS di Jepang?. Meskipun sama-sama SS tapi terdapat perbedaan antara keduanya.
Sistem saran bergaya Amerika menekankan manfaat akan keuntungan ekonomi dan menyediakan insentif/bonus.
Sedangkan sistem saran gaya Jepang menekankan peningkatan moral dari partisipasi karyawan yang positif.
Untuk bisa saling sapa, curhat pengembangan diri, berdiskusi atau mengundang saya dalam acara pelatihan/kajian/seminar secara gratis tanpa biaya sepeserpun, bisa hubungi saya di muhsinbudiono@gmail.com atau SMS saya saja di 081 8500 893.
Mumpung sekarang saya masih amatir. Nanti kalau sudah jadi profesional bisa jadi ndak bakalan gratis lagi. He..he.. (^_^)y
Semoga manfaat.
Tetap Istiqomah.
muhsin-budiono
You must be logged in to post a comment.